Rabu, 09 Mei 2012

menikmati eksotika negeri tirai bambu di Semarang



Pecinan,Semarang


jika anda masuk di sekitar gang lombok mungkin anda serasa berada di negeri tirai bambu dengan skala mini. Di sinilah banyak warga Tiong Hoa yang memetap di sini selama berabad-abad lamanya. Kawasan ini kemudian lebih di kenal masyarakat dengan kampung pecinan.
di pecinan ini sangat kental dengan dominasi budayta Tiong Hoa. Terdapat 11 klenteng besar di semarang dan 10 do antaranya terdapat di kawasan pecinan. Yaitu klenteng Hoo Hok Bio, Sio Hok Bio, Tay Kak Sie, Kong Tik Soe, Tong Pek Bio, Liong Tek Hay Bio, Hok Bio, See Hoo Kong, Wie Wie Kiong, dan klenteng Grajen. Sedangkan yang satu lagi yaitu klenteng Sam Poo Kong berada di gedung batu. Klenteng Sam Poo kong banyak di kunjungi masyarakat lintas agama, klenteng ini mempunyai nilai historis tersendiri yaitu konon klenteng ini di yakini tersimpan kemudi dan jangkar kapal ceng ho yang di gunakan saat berlayar ke pulau jawa pada abad ke-15.
            Sedangkan klenteng Tay Kak Sie di kawasan pecinan sendiri merupakan klenteng induk seluruh klenteng di Semarang. Klenteng ini menjadi simbol heroisme etnis Cina di kota Semarang. Klenteng ini merupakan simbol perlawanan masyarakat Cina terhadap ketamakan saudagar yahudi yang dulu menguasai klenteng Sam Poo Kong, klenteng yang berada di jalan wotgandul ini merupakan klenteng tertua si kota Semarang yang juga di anggap sebagai monumen perlawanan masyarakat cina terhadap penjajahan. Klenteng ini didirikan pada tahun 1753 sebvagai ungkapan syukur atas rezeki yang di terima oleh penduduk sekitar Cap Kauw King, klenteng ini masih mempunyai warisan berupa cincin pegangan pintu dan ukiran pada ambang atas pintu klenteng yang berusia sangat tua.
            Selanjutnya klenteng Wie Wie Kong yang berada di jalan sebandaran I merupakan klenteng terbesar di kawasan pecinan. Klenteng ini memiliki kolam hias di atrium depannya yang menjadi simbol bahwa selalu ada solusi di setiap masalah. Patung manusia yang bentuknya di pengaruhi oleh gaya arsitek keturunan Eropa merupakan keunikan dari klenteng ini.
            Satu lagi klenteng di jalan sebandaran I yaitu klenteng See Hoo Kiong. Berbeda dengan klenteng lainnya yang memuja dewa-dewi, klenteng ini adalah tempat pemujaan dewa pedang. Keunikan klenteng ini adalah terdapat sumur yang terletak di halaman depan yang merupakan tempat di temukannya pedang.
            Salah satu klenteng besar yang merupakan klenteng marga adalah klenteng Tek Hay Bio yang di artikan sebagai kuil pemenang samudra sehingga klenteng ini di sebut juga sebagai klenteng samudra Indonesia. Hal ini di jabarkan melalui ornamen dengan dominasi unsur laut. Klenteng yang berada yang di pinggir ini milik warga Kwee. Selain menikmati keindahan klenteng yang berumur ratusan tahun, kita juga dapat menikmati suasana kehidupan masyarakat tiong hoa yang masih menjunjung tinggi tradisi. Kawasan ini terasa sangat indah saat malam hari menjelang peringatan Imlek. Banyak ornamen dan hiasan khas cina terpasang rapi di gang-gang dan halaman rumah warga. Belum lagi masakan khas cina yang mengundang selera dapat anda nikmati di beberapa rumah makan yang berada di kawasan ini.
            Mengunjungi pecinan seakan mengunjungi negeri cina lengkap dengan tradisi, masakan dan kehidupan sosial warganya. Sebuah lokasi yang sangat sayang jika anda lewatkan apabila berkunjung di kota semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar